Salah satu hal yang membuat banyak orang enggan untuk memulai bisnis adalah karena adanya resiko. Resiko yang ditakuti adalah jika bisnisnya gagal, bisa mengakibatkan bangkrut, rumah disita bank, dicemooh lingkungan sebagai orang gagal, dan masih banyak lagi resiko lainnya yang membuat memulai bisnis menjadi sebuah momok menakutkan.
Yang menarik adalah, ketika saya berdiskusi dengan banyak orang mengenai hal ini, khususnya dengan mereka yang hanya ingin memiliki bisnis tanpa realisasi, ketakutan mereka sebetulnya tidak relevan. Memulai bisnis sebetulnya tidak harus beresiko jika tahu caranya dan memiliki mindset yang tepat.
JURUS MEMBANGUN SISTEM BISNIS YANG BEKERJA
24 JAM UNTUK ANDA
Ada perbedaan besar antara pemilik bisnis dan pegawai. Pemilik bisnis adalah orang-orang yang membangun sistem. Mereka work on the business. Sedangkan pegawai adalah orang-orang yang bekerja in the business.
Pegawai bekerja menyelesaikan detil-detil pekerjaan sehari-hari. Banyak yang berpikir dengan tidak bekerja pada orang lain maka mereka memiliki bisnis. Untuk mengenali dengan jelas perbedaan pemilik bisnis atau bukan, lihatlah apa yang terjadi pada usaha anda jika anda tinggal berlibur selama setahun atau lebih.
Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi sebuah acara reuni teman-teman sekolah. Di acara tersebut saya bertemu dengan beberapa teman yang dulunya merupakan teman bolos sekolah, tapi sekarang sudah menjadi pengusaha besar. Teman saya ini berbisnis import barang dari Tiongkok, yang kemudian Ia jual kepada pasar di dalam negeri. Karena saya ingin tahu lebih banyak mengenai bisnis ini, kamipun membuat janji untuk bertemu lagi setelah reunian.
Setelah itu, teman saya kemudian menceritakan tentang bisnisnya. Sederhana saja, Ia mengimport produk-produk yang menurutnya akan laku dijual di Indonesia. Tentu saja ada banyak sekali pertimbangan di dalamnya, seperti musim, harga, kompetisi, distribusi, dan lain-lain. Contoh produk yang pernah diimport adalah batu akik. Ketika batu akik tengah naik daun, profit ratusan juta hingga miliaran bukanlah hal yang aneh. Margin keuntungan pun sangat besar, tidak sedikit jenis produk yang keuntungannya di atas 300%.
PELUANG BISNIS DIGITAL DI ERA globalisasi
Baru-baru ini saya menemui seorang teman lama yang tengah memulai berbisnis digital. Menariknya, beliau mengatakan kepada saya bahwa Ia tidak mengerti apapun mengenai bisnis digital pada awalnya. Ketika saya tanyakan apa alasan beliau tertarik menjajaki bisnis digital, atau menjadi seorang teknopreneur, beliau mengatakan kepada saya: semua bisnis yang tidak beranjak dari konvensional ke digital akan mati dan kalah bersaing.
Cukup menarik menurut saya. Saat ini memang bisa dikatakan sebagai bakal dotcom bubble di Indonesia. Ada banyak sekali pengusaha muda dan veteran yang memasuki ranah digital untuk memulai, atau bahkan mengembangkan sayap bisnis. Lihat bagaimana grup Lippo yang membangun Matahari Mall dalam bentuk mall online. Beberapa restoran seperti KFC dan Hoka-Hoka Bento juga membangun aplikasi untuk memudahkan pelanggan memesan.
Jika kita lihat ke belakang, anda tentu ingat dengan sebuah perusahaan raksasa yang bernama Kodak. Apa produknya? Cuci cetak gambar foto. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan terbesar pada jamannya untuk kategori ini. Namun sekarang, ketika foto digital sudah dapat diakses oleh banyak orang, perusahaan itu mati. Kenapa? Karena Kodak memilih untuk bertahan di bisnis cuci cetak foto konvensional.
Sempurna adalah musuh besar profit
“Saya hanya akan menjual produk yang sudah sempurna”. Pernahkah anda mendengar seorang pengusaha mengatakan itu? Jika pernah, saya pastikan bahwa yang mengatakannya adalah pengusaha amatiran.
Seorang pengusaha yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis tidak akan menunggu sesuatu sempurna baru memasarkan produknya. Contohlah seorang Bill Gates, pendiri Microsoft, salah seorang terkaya di dunia. Ketika memulai Microsoft, Bill Gates dengan nekad menjual produknya ke IBM, salah satu produsen komputer terbesar di dunia, bahkan sebelum Microsoft itu dibuat sama sekali.
Seorang pengusaha yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis tidak akan menunggu sesuatu sempurna baru memasarkan produknya. Contohlah seorang Bill Gates, pendiri Microsoft, salah seorang terkaya di dunia. Ketika memulai Microsoft, Bill Gates dengan nekad menjual produknya ke IBM, salah satu produsen komputer terbesar di dunia, bahkan sebelum Microsoft itu dibuat sama sekali.
Kenapa kita tidak boleh menunggu sebuah produk atau jasa sempurna baru mulai memasarkan? Alasan pertama adalah karena kesempurnaan itu tidak akan pernah ada. Anda akan terjebak dalam pengembangan dan perbaikan terus menerus. Ketika satu hal sudah cukup baik, ternyata kompetitor sudah lebih maju sehingga anda akan terus melakukan riset dan pengembangan, tanpa ada akhirnya.
Alasan kedua adalah karena riset dan pengembangan itu sendiri memerlukan biaya. Siapa yang akan membiayai semua kegiatan itu jika anda tidak mulai mendapatkan omzet lewat penjualan? Sebuah bisnis yang pemasukan utamanya tidak didapatkan dari penjualan adalah bisnis yang tidak sehat. Karena itu semua kegiatan operasional, termasuk riset dan penyempurnaan produk harus dibiayai oleh penjualan.
Alasan kedua adalah karena riset dan pengembangan itu sendiri memerlukan biaya. Siapa yang akan membiayai semua kegiatan itu jika anda tidak mulai mendapatkan omzet lewat penjualan? Sebuah bisnis yang pemasukan utamanya tidak didapatkan dari penjualan adalah bisnis yang tidak sehat. Karena itu semua kegiatan operasional, termasuk riset dan penyempurnaan produk harus dibiayai oleh penjualan.
merencanakan
kebebasan finansial
Apakah anda termasuk orang yang merencanakan untuk pensiun?
Tidak, saya tidak sedang membicarakan pensiun karena usia sudah mendekati kepala 6. Yang saya maksud adalah apakah anda sudah merencanakan untuk bisa menghasilkan uang tanpa anda harus bekerja lagi.
Pensiun artinya bebas dari KEWAJIBAN bekerja dengan tetap MEMPERTAHANKAN gaya hidup kita.
Dengan kata lain, untuk bisa pensiun anda harus bisa mendapatkan income tanpa harus bekerja, atau passive income.
Pertanyaan saya, berapakah passive income anda saat ini?
Tidak, saya tidak sedang membicarakan pensiun karena usia sudah mendekati kepala 6. Yang saya maksud adalah apakah anda sudah merencanakan untuk bisa menghasilkan uang tanpa anda harus bekerja lagi.
Pensiun artinya bebas dari KEWAJIBAN bekerja dengan tetap MEMPERTAHANKAN gaya hidup kita.
Dengan kata lain, untuk bisa pensiun anda harus bisa mendapatkan income tanpa harus bekerja, atau passive income.
Pertanyaan saya, berapakah passive income anda saat ini?
Ketika passive income kita sudah cukup untuk membiayai gaya hidup yang kita inginkan, saat itulah kita mencapai financial freedom atau sudah layak pensiun. Kunci dari mencapai pensiun dini dan bebas secara finansial adalah membangun passive income.
Lalu bagaimana cara merencanakan financial freedom?
1. Anda harus sudah tahu berapa biaya gaya hidup yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan.
2. Anda harus memilih instrumen investasi apa yang ingin digunakan
Misalnya:
1. Kebutuhan gaya hidup yang diinginkan adalah Rp 10.000.000 per bulan
2. Instrumen investasi yang diinginkan adalah deposito dengan bunga 6% per tahun atau 0,5% per bulan.
Artinya, anda perlu dana Rp 2.000.000.000 di deposito untuk mendapatkan Rp 10.000.000 per bulan (0,5% dari 2.000.000.000 adalah 10.000.000).
Dengan perhitungan sederhana ini, anda bisa mulai mempertimbangkan dan merencanakan bagaimana cara supaya anda bisa pensiun secepatnya. Fokus anda adalah secepatnya mengumpulkan modal pensiun, dalam kasus di atas adalah uang Rp 2.000.000.000. Semakin cepat anda mengumpulkan modal pensiun, semakin cepat anda bisa bebas secara finansial.
Lalu bagaimana cara merencanakan financial freedom?
1. Anda harus sudah tahu berapa biaya gaya hidup yang dibutuhkan sesuai dengan keinginan.
2. Anda harus memilih instrumen investasi apa yang ingin digunakan
Misalnya:
1. Kebutuhan gaya hidup yang diinginkan adalah Rp 10.000.000 per bulan
2. Instrumen investasi yang diinginkan adalah deposito dengan bunga 6% per tahun atau 0,5% per bulan.
Artinya, anda perlu dana Rp 2.000.000.000 di deposito untuk mendapatkan Rp 10.000.000 per bulan (0,5% dari 2.000.000.000 adalah 10.000.000).
Dengan perhitungan sederhana ini, anda bisa mulai mempertimbangkan dan merencanakan bagaimana cara supaya anda bisa pensiun secepatnya. Fokus anda adalah secepatnya mengumpulkan modal pensiun, dalam kasus di atas adalah uang Rp 2.000.000.000. Semakin cepat anda mengumpulkan modal pensiun, semakin cepat anda bisa bebas secara finansial.
Mulai bisnis untuk yang tidak punya uang
Dalam sebuah bisnis, modal mutlak diperlukan. Hal inilah yang kemudian menjadi momok bagi sebagian besar orang yang ingin menjadi business owner, atau pemilik bisnis. Modal menjadi kendala besar. Paling tidak bagi yang tidak paham dengan konsep modal itu sendiri. Banyak orang menganggap uang sebagai satu-satunya modal yang diperlukan untuk mulai berbisnis.
Kenyataannya, dalam memulai bisnis, uang bukan satu-satunya modal yang penting. Malah dalam banyak kasus yang saya temukan di lapangan, lebih banyak orang yang sebetulnya memiliki uang tapi kesulitan menemukan entrepreneur-entrepreneur yang memiliki kapabilitas. Pemodal uang inilah yang justru mencari calon-calon pengusaha untuk diinvestasikan, diberikan modal usaha.
Menurut saya cukup menarik ketika melihat bahwa ada ketidaksinkronan antara kebutuhan akan modal finansial dan potensi entrepreneur. Di satu sisi, entrepreneur mengeluh tidak ada uang dan investor, di sisi lain investor bingung mencari entrepreneur sebagai partner bisnis.
Menurut saya cukup menarik ketika melihat bahwa ada ketidaksinkronan antara kebutuhan akan modal finansial dan potensi entrepreneur. Di satu sisi, entrepreneur mengeluh tidak ada uang dan investor, di sisi lain investor bingung mencari entrepreneur sebagai partner bisnis.